
Survei NSN: Tsamara Cawagub Favorit DKI Jakarta
Masa jabatan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta akan berakhir pada Oktober mendatang. Posisi kepala daerah bakal diisi oleh pelaksana tugas (Plt), hingga digelarnya Pilkada pada akhir 2024.
Sejauh ini beberapa nama muncul sebagai calon gubernur potensial untuk memimpin DKI Jakarta, di antaranya Menteri Sosial Tri Rismaharini dan gubernur petahana Anies Baswedan. Selain itu beredar pula nama Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria.
Belakangan PDIP mewacanakan untuk mengajukan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk berlaga dalam Pilkada DKI Jakarta. Nusantara Strategic Network (NSN) melakukan simulasi untuk memasangkan cagub dengan sejumlah nama sebagai calon wakil gubernur.
Hasilnya, pasangan Ganjar dan politisi muda Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany Alatas paling banyak didukung publik, sebanyak 34,5 persen. Tsamara juga mendapatkan dukungan signifikan ketika dipasangkan dengan Ariza (28,5 persen) dan Risma (21,0 persen).
Bahkan ketika dipasangkan dengan Anies yang notabene kerap berseberangan sikap dengan PSI pun tetap mendapat dukungan sebesar 14,3 persen. Sisanya hanya 1,7 persen yang menyatakan tidak tahu/tidak jawab.
“Tsamara Amany (PSI) menjadi calon wakil gubernur favorit DKI Jakarta yang cocok dipasangkan dengan nama-nama yang ada dalam bursa calon gubernur,” kata Direktur Program NSN Riandi di Jakarta, Jumat (21/1).
Pasangan Ganjar-Bima Arya mendapat dukungan terbesar kedua, sebanyak 30,8 persen. Bima Arya juga disukai publik, terlihat dari dukungan jika dipasangkan dengan Ariza (27,8 persen), Anies (19,0 persen), Risma (14,5 persen), dan sisanya tidak tahu/tidak jawab (7,9 persen).
Sementara itu Risma paling banyak mendapat dukungan jika dipasangkan dengan Ahmed Zaki, yakni 28,0 persen. Simulasi lainnya, Zaki Iskandar dipasangkan dengan Ariza (22,5 persen), Ganjar (19,5 persen), Anies (16,3 persen), dan sisanya tidak tahu/tidak jawab (13,7 persen).
Terakhir, pasangan Anies dengan Ahmad Sahroni mendapat dukungan paling kecil, yaitu 22,0 persen. Simulasi lainnya, Sahroni dipasangkan dengan Ariza (19,3 persen), Ganjar (19,0 persen), Risma (17,5 persen), dan banyak yang memilih tidak tahu/tidak jawab (22,2 persen).
“Simulasi pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta ini bisa menjadi rujukan bagi partai-partai politik dalam mengusung kandidat dan menggalang koalisi,” jelas Riandi. Dinamika politik tentu saja masih akan berlangsung mengingat jadwal Pilkada 2024 masih cukup lama.
Nusantara Strategic Network (NSN) melakukan survei pada 5-15 Januari 2022 dengan 400 responden mewakili seluruh wilayah di DKI Jakarta. Metode survei adalah multistage random sampling. Margin of error survei ±4,9 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen. (*)