
Survei NSN: PDIP dan PSI Unggul di DKI Jakarta
Selain unggul secara nasional, PDIP juga menguasai ibukota, seperti temuan survei Nusantara Strategic Network (NSN) yang menunjukkan elektabilitas partai berkuasa itu di DKI Jakarta mencapai 23,3 persen.
Namun PDIP praktis berperan seperti oposisi selama lima tahun masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. PDIP kerap melontarkan kritik terhadap kebijakan Anies yang memang kental dengan nuansa kontroversi.
Selain PDIP, partai yang digawangi anak-anak muda yaitu Partai Solidaritas Indonesia (PSI) lebih vokal lagi. Terakhir PSI menjadi satu-satunya partai di DPRD Kebon Sirih yang menolak laporan pertanggungjawaban APBD DKI Jakarta untuk tahun anggaran 2021.
Sikap lantang PSI dalam mengawal anggaran DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Anies berbuah tingginya elektabilitas, yang kini sebesar 18,0 persen. Sebagai catatan, Anies tengah mengincar tiket Pilpres, sedangkan PSI juga sedang berjuang untuk bisa menembus Senayan.
“Berperan sebagai oposisi terhadap Anies, elektabilitas PDIP dan PSI unggul di DKI Jakarta,” kata Direktur Program NSN Riandi di Jakarta pada Sabtu (24/9). Elektabilitas keduanya jauh meninggalkan partai-partai lain yang sebagian besar banyak membela kebijakan Anies.
Misalnya, Gerindra yang merupakan partai pengusung Anies pada Pilkada DKI Jakarta 2016, berada pada posisi ketiga dengan elektabilitas 8,5 persen. Disusul oleh Golkar, tipis di bawahnya, sebesar 7,8 persen.
Nasdem yang menjagokan Anies sebagai calon presiden mengantongi elektabilitas 6,0 persen di DKI Jakarta. Selain Nasdem, Anies digadang-gadang bakal didukung oleh koalisi PKS (4,5 persen) dan Demokrat (4,3 persen).
Berikutnya ada PPP (2,3 persen), PKB (2,0 persen), dan PAN (1,5 persen). Lalu partai politik baru Gelora (1,3 persen), Perindo (1,0 persen), Ummat (0,8 persen), dan Hanura (0,5 persen). Partai lainnya didukung 1,1 persen, dan sisanya tidak tahu/tidak jawab 17,1 persen.
“Seiring akan berakhirnya kepemimpinan Anies di DKI Jakarta, peta politik bisa jadi bakal kembali dinamis,” Riandi menerangkan. Anies akan digantikan oleh Pj Gubernur DKI Jakarta hingga terpilihnya gubernur dan wakil gubernur baru hasil Pilkada 2024.
Nusantara Strategic Network (NSN) melakukan survei pada 11-15 September 2022 dengan 400 responden mewakili seluruh wilayah di DKI Jakarta. Metode survei adalah multistage random sampling. Margin of error survei ±4,9 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen. (*)