Survei NSN: Genjot Sirkuit dan Stadion, Kepuasan Publik terhadap Anies Tetap Rendah
Rilis

Survei NSN: Genjot Sirkuit dan Stadion, Kepuasan Publik terhadap Anies Tetap Rendah

Masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan segera berakhir tahun ini. Dengan sisa waktu kurang dari 10 bulan, Anies harus bekerja ekstra keras jika ingin meninggalkan legacy serta membangun modal politik untuk maju dalam kancah Pilpres.

Hal itu misalnya tampak dari upaya Anies memaksakan gelaran balap mobil listrik Formula E dalam waktu yang sangat singkat. Anies juga gencar mempromosikan stadion baru Jakarta International Stadium (JIS).

Nyatanya, banyak persoalan mendasar warga Jakarta yang cenderung diabaikan. Banjir tahunan yang datang saat musim hujan, tidak mampu diatasi dengan proyek sumur resapan yang diunggulkan oleh Anies.

Demikian pula dengan kemacetan di ibukota, tidak disertai dengan dukungan terhadap pembangunan LRT. Banjir dan macet adalah dua masalah utama yang terus menghantui Jakarta selama berpuluh-puluh tahun.

Temuan survei Nusantara Strategic Network (NSN) menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap Anies tetap bertahan pada posisi rendah, hanya sebesar 33,8 persen. Sebagian besar menyatakan tidak puas, mencapai 60,3 persen, dan sisanya tidak tahu/tidak jawab 5,9 persen.

“Menjelang berakhirnya masa jabatan, Anies menggenjot pembangunan sirkuit balap Formula E dan stadion baru JIS, tetapi kepuasan publik ternyata tetap rendah,” kata Direktur Program NSN Riandi di Jakarta, Jumat (21/1).

Menurut Riandi, rendahnya kepuasan publik tersebut menjadi tanda tanya di tengah upaya Anies melaju ke kontestasi tingkat nasional. Bagaimana Anies harus menjelaskan kepada masyarakat Indonesia bahwa dirinya layak maju sebagai capres, tandas Riandi.

Hal itu juga akan menjadi pertimbangan bagi partai-partai politik dalam mengusung calon. “Jika capres yang diusung tidak menjual, sangat sulit bagi parpol untuk mendukung, lebih-lebih Anies bukan kader parpol,” pungkas Riandi.

Nusantara Strategic Network (NSN) melakukan survei pada 5-15 Januari 2022 dengan 400 responden mewakili seluruh wilayah di DKI Jakarta. Metode survei adalah multistage random sampling. Margin of error survei ±4,9 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen. (*)

Leave your thought here